Kamis, 05 Desember 2013

Balado Telur Mata Sapi

Selamat sore :)

Hai hai, di sore hari yang mendung ini, hihi aku mau berbagi resep masakan yang amat sangat sederhana. Bahan mudah didapat, terjangkau & memasaknya pun tidak butuh waktu lama, yaitu:


maafken fotonya se-teflon2nya, keburu-buru masaknyah :(

Balado Telur Mata Sapi, resep ini untuk 2 porsi yah. berikut bahan-bahan & cara memasaknya

Bahan-bahan:
  • 2 Butir Telur Ayam (atau bebek juga gapapa sesuai selera), goreng ceplok tanpa bumbu
  • 5 Buah Cabai merah
  • 5 siung Bawang Merah
  • 1 siung Bawang Putih
  • 1 Buah Tomat ukuran kecil, potong-potong
  • 1/2 bks Kaldu Bubuk (spt Royco, Masako dll) atau bisa juga diganti dengan garam & gula yah. takaran sesuaikan dengan selera
  • 1/2 gelas air
  • Minyak Goreng secukupnya untuk menumis
Cara Memasak:

  • Haluskan cabai merah, bawang merah & bawang putih hingga halus (ga perlu halus2 banget sih :D)
  • Panaskan minyak goreng, tumis bumbu yg sudah di haluskan tadi&tomat hingga harum
  • Setelah tercium bau harum *halah masukkan air & kaldu bubuk, aduh hingga rata.
  • Lalu, masukkan telur yang sudah di ceplok. Masak hingga air menyusut.
  • Matikan api, siap dihidangkan
Mudah sekalikan teman? memasaknya pun hanya sekitar 15 menit saja. Bagaimana? berminat utk mencoba? pasti iya donk ya *ditimpuk yang baca :p

Sekian dari saya, semoga bermanfaat :)


Selasa, 03 Desember 2013

Review: Viva Skin Food

Fiuihh fiuhhhh *niupdebudiblog

hai hai akhirnya tersentuh juga blog ini setelah mengalahkan berbagai macam kemalasan hihi. terinspirasi dari para beauty blogger yg sering mereview-review produk skin care & make up yg mereka pakai, akhirnya hatiku pun tergugah utk melakukan hal yg sama hihi. walopun belum tergabung dalam komunitas tsb hehe gapapa lah ya, karena pengalamanku dalam hal ini masih sedikit sekali :)

oh iya, produk yang akan aku review ini adalah jeng jeng..


~Viva Skin Food~
 Packaging-nya jar, 22 gr & 30 gr
 Sesaat setelah membuka segel & tutup ulirnya
Viva Skin Food ku yang lama, sekarang sudah repurchase yg ukuran 30 gr :)

Tumitku sering sekali bermasalah, yaitu kering hingga pecah-pecah, ga peduli musim apa teteup kering - pecah2. Apalagi aku jarang sekali memberi perhatian pada bagian itu hiks. Setiap kambuh pecah2 aku selalu oleskan Viva Skin Food tipis2 setelah kulit dibersihkan. Paling bagus sebelum tidur malam. Dan seperti magic saja, bangun2 tumit yg semalam pecah2 sudah kembali lembab & hilang pecah2nya. mungkin tinggal garis2 saja.. tetapi sebelum kulit mulus seperti sedia kala *ceilah aku tetap oleskan Viva Skin Food setiap akan tidur malam.

Oh iya, produk ini bisa juga loh untuk mengatasi "kekeringan" pada bagian tubuh yang lain. Seperti, tumit, siku, bahkan bibir juga bisa. Tenang, aman saja kog karena aku sudah konsultasi langsung dgn CS Viva via email.



Tapi setelah aku coba pada bibir, belum ada perubahan signifikan sih :( bibirku tetap kering dan sering mengelupas, sedihnya :(. mungkin sedikit lembab beberapa jam setelah pemakaian.

Sekian review dari saya menegani Viva Skin Food. Cocok atau enggaknya teteap sesuaikan dengan kondisi kulit masing2 ya teman :)

(+)harga sangat terjangkau, utk yg 30gr sekitar Rp. 6.700,-
(+)mudah didapat di swalayan2 terdekat
(+)sangat melembabkan apalagi utk tumit yg pecah2
(-)menurutku ga ada :D

repurchase? yes yes yes :D


Selasa, 27 Agustus 2013

Pudding Santan Framboze

Hai, kali ini aku mau share tentang resep pudding neh, posting perdana tentang resep heheh. Dulu aku kurang suka dengan pudding santan, menurutku aneh aja rasanya dan bentuknya pun kurang cantik karena kalau sudah jadi pudding, akan menjadi 2 layer, yang aneh menurutku. Tapiii, kemarin pas arisan RT, ibukku pesan pudding santan dlm salah satu suguhannya. Ada beberapa cup sisanya. Aku makan satu persatu, perpaduan manis & gurih dari santan, enak juga =))

Dan, kemarin sore aku coba untuk membuatnya, mudah sekali. Berikut resepnya:
Bahan-bahan:
  • 1 bungkus Agar-agar Plain/ Putih
  • 100 ml Sirup Rasa Framboze
  • 100 gr Gula Pasir (atau sesuai selera)
  • 1/4 sdt garam
  • 800 ml Air
  • 100 ml Santan Kental (aku pakai santan cair siap pakai)
Cara Membuat:
  1. Campurkan Air, Santan, Sirup Framboze. Masukkan Gula & Agar-agar, aduk sampai tercampur rata.
  2. Masak diatas api sedang, masukkan garam. Aduk rata hingga mendidih.
  3. Cetak dalam cetakkan pudding, dinginkan.
Mudah sekali kan? Selamat mencoba yah ^^



Jumat, 12 Juli 2013

Astaghfirullah.. untuk kesekian kalinya aku merakan hal ini lagi. Ya Allah, ampunilah segala dosa-dosaku. Sedih sekali ya Allah rasanya. Menjadi seseorang yang kadang diingini, tetapi tak jarang seperti menjadi sampah.

Seperti hanya satu sisi saja yang mempertahankan, yaitu diriku sendiri. Astaghfirullah. Ya Allah, berilah hambaMu yg hina ini kekuatan. Semoga masih ada harapan di dalam hati ini dan hatinya. Semoga Engkau masih bersedia memberikan hamba daya untuk berlari walaupun seperti ada rantai yang mengikat kedua kakiku.

Ya Allah, entah bagaimana lagi aku harus bersikap. Hamba mohon beri petunjukMu ya Allah. Semoga Engkau memudahkan setiap urusan.. Aamiin..


"Selimuti dirinya dengan kasih sayang-Mu yang Maha Luas tanpa batas,

Agar dia mampu mengerti dan menerima hamba apa adanya,

Untuk belajar saling mengisi dan melengkapi kekurangan serta bertahan dalam kebaikan.."





Selasa, 18 Juni 2013

Candi Gedong Songo & "Pohon Pink"

Minggu, 16 Juni 2013. Sesuai dengan tanggal "deal" antara aku dan Rahma (memang selalu kaum wanita yg berdiskusi :D).

Sibuknya diriku pagi ini, ku keluarkan motor ke depan rumah dan memanasi mesinnya. Lalu segera ku ambil HPku, kucari kontak "Rahma" > kirim pesan baru > "Ma, kujemput sekarang ya..". Tanpa menunggu balasan, segera ku ambil and ku pakai helm ku. (Haha, ngapain juga aku SMS dulu kalo ga nunggu balesan dari Rahma). Dan tiba-tiba, munculah sesok yang akhir2 ini ku panggil "Bos Yang" (:D).

"Aku tak jemput Rahma dulu ya, biasa harus berakting dulu.." kataku sambil nyengir. Dia ga jawab, cuma senyum aja sebagai jawabannya. :O

Kemarin Rahma udah pesen ke aku. Dia minta aku yang jemput ke rumahnya karena dia pamit ke ibunya mau pergi sama aku. (Loh, emang bener sih sama aku, tapi sama Firman juga :D). Yap, sampai saat ini Rahma emang belum dibolehin pergi/ maen sama Firman, dan kata dia, alasan ibunya pun jg belum begitu jelas, hadeh.

Segera ku pacu motorku, sekitar kurang dari 5 menit aku sampai depan rumahnya. Celingak celinguk, ternyata dia ada di jendela kamarnya.

"Turun dulu, masuk sini dulu Kik" katanya. Ternyata dia menyuruhku masuk karena dia baru mau sarapan. Yelah, akhirnya karena aku ga bawa HP, ku pinjem HPnya utk SMS Masku, takutnya dia nunggu2 lama jadi "kagol". Setelah selesai sarapan, Rahma telpon Firman utk konfirmasi jadi ketemu dimana. Akhirnya mereka putuskan utk ketemu di gang masuk selatan Pabrik Garment Ringroad Barat.

Segera kuantar Rahma ketempat yang telah mereka sepakati karena jam sudah menunjukkan hampir pukul 8.00. Alhamdulillah Firman udah disana. Langsung aja aku putar balik menuju rumahku. Sesampainya dirumah, segera kumasukkan motorku. Kugendong ranselku, kutenteng jas hujanku.

"Yuk.." kataku ke Mas ku.

Segera kami berpamitan ke Ibukku. Menuju motornya yg diparkir di timur rumah omku. Dia buka bagasi motornya, segera kumasukkan jas hujanku yg tadi ku tenteng2.

"Ketemu dimana..?" kata Mas ku.

"Jalan aja kerah ringroad Pelemgurih, nanti kutunjukkan.." jawabku.

Sekitar kurang dari 5 menit, sampai juga ditempat tadi kuturunkan Rahma :D. Kulihat dipinggir jalan, kog ga kelihatan ya. Ternyata mereka parkir agak masuk gang.

"Maaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.." teriakku sambil Masku tetap memacu motornya. Kulihat Rahma dadah2 sambil nyengir. Hihi

Alhamdulillah, tepat pukul 8.00 kami berangkat. Kami memutuskan untuk lewat Jl. Jogja - Magelang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh GPS, hihi. Memasuki Magelang, perjalanan masih cenderung lancar. Tetapi pas masuk daerah Banaran, tiba-tiba jalan menjadi super macet. Bus besar Semarang-an, Mobil Pribadi, Angkot tak bisa bergerak sedikitpun. Beruntunglah kami baru pakai motor :D, dengan kelincahan para supir kami, akhirnya kami bisa menembus kerumunan kendaraan. Nyelinap ke kiri, nyelinap ke kanan. Wuih, benar2 perjalanan yang mengesankan. Setelah melewati macet kurang lebih sepanjang 3 KMan, akhirnya kami mulai menempuh jalan yang sudah agak lengang dari pada jalan sebelumnya. Tetapi dari arah Semarang ke Magelang atau arah yang berlawanan dari yang kami tempuh, masih macet parah. Mungkin karena jalan sempit & banyak tanjakan, sedangkan kendaraan banyak yang melanggar marka jalan, sepertinya hal2 tsb. yang membuat kepadatan kendaraan semakin parah sehingga menjadi macet total.

Sekitar 15 menit dari daerah Banaran, sebelum Pasar Projo Ambarawa, kami ambil arah ke kiri atau Jl. Dr. Cipto sampai mentok lalu ambil ke arah kiri. Ikuti aja jalan tersebut, kurang lebih sekitar 3 KM, kalau sudah mentok/ pas pasar ambil aja kearah kiri. Terus ikuti jalan tersebut sekitar 4 KM, apabila sudah ketemu SPBU dikiri jalan, ambil arah ke kanan, sudah memasuki Gapura Candi Gedong Songo. Jalan ini merupakan jalan menanjak tetapi kondisi sudah aspal halus, di samping kanan kiri kami disuguhi berbagai macam tumbuhan bunga warna-warni, oh indahnya :). Hehe

Harga tiket masuk Wisata Candi Gedong Songo utk. Wisatawan Domestik adalah Rp. 7.500,-/orang. Parkir sepeda motor Rp. 2.000,-/motor. Ada juga jasa penitipan helm, Rp. 1.000,-/helm.

 Dari loket tiket ke gerbang masuk tidak terlalu jauh. Di halaman depan Gapura masuk candi juga sedang digunakan untuk kemah murid sekolah waktu itu. Hehe. Kayaknya menarik juga kalau perkemahan di tempat seperti ini :). Membayangkan Jelajah Medan disiang hari, pasti ga kerasa panas. Karena lokasi ini tepat di kaki Gunung Ungaran. Sejukkk banget.

Jarak antara komplek Candi I ke komplek Candi II, komplek Candi II ke komplek Candi III dan seterusnya kira2 sekitar 1 -  1.5 KM-an dengan jalan yang kadang naik, kadang turun. Tapi benar2 tidak terasa capeknya. Pemandangannya bagusss banget, apalagi ditambah dengan kabut2 putihnya, syahdu banget gitu lah  ya :D. Kalau tidak salah sebelum menuju ke Candi VII, ada sumber gas belerang, yang kalau tidak salah juga menghasilkan air panas alami. Bau belerangnya benar2 menyengat. Kalau aku sih ga terlalu bermasalah dengan baunya, tetapi mungkin untuk beberapa orang, bau belerang tsb sangat menusuk atau bahkan membuat tidak nyaman.

Sebelum sampai di komplek Candi VII, kami menemui pohon, entah pohon jenis apa yang daunnya berwarna pink. Bagus banget. Tanpa pikir2 lagi, kami mengambil beberapa foto dengan background pohon tsb.

Karena waktu itu kabut & mendung sudah amat sangat tebal, akhirnya kami berempat memutuskan untuk segera turun menuju parkiran.

Oh iya, untuk foto2 nya dibawah ini ya.

 Setelah pintu masuk utama
Diambil dari tempat istirahat di samping jalan tapak menuju komplek candi2nya
Komplek Candi I
Jalan tapak menuju komplek Candi II, cie yang gandengan tangan =))
Komplek Candi II
Komplek Candi III


Eh iya, kalau ga salah komplek Candi IV & V  kami skip, karena cuaca yang sudah mulai mendung waktu itu, lanjut 


nih sumber gas belerangnya
lihat daun2 di pohonnya, Pink kan? :D


Demikian review untuk obwis Candi Gedong Songo, kalau ada yang ngajak kesana lagi, aku ga nolak :))



Kamis, 14 Maret 2013

Berburu Durian Kalibawang

Di hari Minggu pertama cutinya ini, sebernernya pengen maen bareng, tapi apa daya yg biasanya diajak maen bareng (Rahma, Firman) sedang berhalangan, alasannya sih gara2 tanggal tua, HAHA dasar :D. Alhasil aku dan dia (ceila) mencari-cari destinasi untuk mengisi hari libur ini. Akhirnya, dia putuskan sendiri (tanpa ada konfirmasi dari ku, hiks) untuk mencoba mencicip durian Kalibawang, yang kata orang-orang maknyussss. Aku sih langsung mengangguk mantab, karena selain aku juga suka durian, kemanapun maennya, yang penting sama dia deh ya :D.

Kami pun berangkat berdua saja, sekitar pukul 10.00 WIB dari rumahku, lewat jalur Godean nih ceritanya. Jalan Godean lurus aja kebarat, Pasar Godean masih ke barat lagi. Sesampainya di perempatan Nanggulan, kami belok menganmbil arah ke kanan. Dari situ lurus terus ke utara (agak lupa juga sih karena yang aku perhatikan cuma GPS, takut kena semprot Pak Bos di depanku kalau aku salah mbaca :D). Tapi seingatku, dari perempatan Nanggulan kekanan tadi lurus aja kog sekitar mungkin kurang lebih 5 KM-an. Anda sudah menjumpai para pedangang durian di kanan - kiri jalan tadi.
"Mau yang mana nih..?" katanya.

"Manut deh, banyak amat yg jual ya.. " kataku.

"Tu pohon durian, itu yang itu juga.." katanya. Mesti ya, tiap jalan-jalan kemana gitu, dia pasti menjelaskan berbagai pohon dari macam-macam jenis buah. Heran deh, dan dia pasti tahu itu pohon apa! ckck :O

Setelah sekian lama menoleh ke kanan ke kiri, akhirnya dia memutuskan utk menghentikan laju "Wantufaifnya" (Vario Techno FI-red :D) mencoba tanya2 dulu ke penjual di sebelah kanan jalan.
"Berapa Mbak..?" tanyanya ke penjual tadi.

"45ribu Mas" kata Mbak penjualnya. Weleh mahal amat, batinku.

"Gimana ni..?" tanyanya kepadaku.

"Manut (sambil nyengir heeeee)" kataku.

"Yauwis Mbak, tak cari yang lainne dulu wis.. "kata dia sekaligus pamitan

Setelah memacu motornya sekitar beberapa puluh meter, akhirnya pandangan kami dihentikan dengan kerumunan beberapa orang *halah.

"Coba situ yuk.." katanya

"yuks.." jawabku singkat.

Terlihat banyak buah durian di letakkan di teras rumah, mungkin untuk menarik orang lewat kali ya. Dari beberapa pedagang durian yg sudah kami liat, di tempat inilah yang termasuk banyak pilihan duriannya. Tanpa babibu, Si Dia langsung membolak balik beberapa durian sambil menciuminya, aku sih cukup berdiri di sampingnya untuk memberikan aba-aba mana aja yang bagiku menarik warna kulitnya :D. Akhirnya, dia memutuskan mengambil 2 buah durian seharga Rp. 25.000,-/buahnya. Dengan bantuan Bapak Penjual utk membuka kulitnya, akhirnya kami bisa menikmatinya :D. Kayak gini nih penampakannya:


Rasanya manis legit, tapi teksturnya agak kering di bandingkan dengan durian-durian yg selama ini sudah kucicip. Tapi emang beneran maknyusssssssss :D. Sambil duduk2 di lincak pinggi jalan, tanpa terasa sudah 1 1/2 Buah Durian kami habiskan, yg 1/2nya sudah berasa ga sanggup menghabiskannya. Kenyang banget bo'. Setelah mencuci tangan, dia memutuskan beli 2 buah lagi utk orang rumah, rumah dia 1, rumah ku 1. Karena kebetulan di rumah lagi ada Bapak sama Mbak Asri yg kebetulan doyan durian juga, kalau Ibuk sih nggak suka katanya.

Jam masih menunjukkan sekitar pukul 11.30 WIB, kalau mau pulang masih terlalu siang juga. Akhirnya, lagi2 dia yang memutuskan, untuk coba jalan2 ke kota Purworejo. Asik :D. Masih mengandalkan GPS, akhirnya kami memacu sang kuda besi menuju Kota Purworejo. Kami memutuskan untuk lewat "dalam", lewat jalan  arah goa Seplawan (kebetulan dulu pernah maen ke Goa ini juga). Setelah sampai di persimpangan, yang kalau lurus menuju goa Seplawan, kekanan menuju Kota Purworejo (menurut papan hijau besar), kami otomatis mengambil arah kanan. Perjalanan yang cukup menyenangkan, di sepanjang jalan, kanan dan kiri kami merupakan hutan-hutan kecil. Udara masih sejuk banget, dan hawanya agak dingin walaupun waktu itu memasuki tengah hari.

Setelah melewati jalan aspal kecil yang dikelilingi oleh hutan2 kecil, akhirnya sampai juga kami di Kota Purworejo. Sesaat setelah memasuki Kota, dia langsung meminggirkan motornya di depan BRI dekat Alun2 Purworejo.

"Aku ambil uang dulu ya.." katanya.
"Mau ditemenin ga..?" tanyaku
"Enggak usah.." jawab dia sambil tersenyum.

Selang 5 menit, dia sudah kembali padaku (cielah kata2nya) yang berdiri di samping motornya. Kebetulan depan BRI ada penjual dawet khas "Purworejo". Tanpa banyak kata, akhirnya kami memutuskan untuk beli 2 porsi es dawet komplit (pake tape ketan juga soalnya :D). Hmmm, segernya. Ditengah hari gini minum es. Ni penampakannya:

Setelah menghabiskan es dawet tadi, dia mengajak untuk duduk2 dulu di pinggir Alun2 Purworejo. Setelah muterin Alun2, kog enggak ada tempat yang "PeWe" ya. Akhirnya enggak jadi deh nongkrongnya :(. Kami putuskan saja untuk pulang, karena perjalanan Purworejo - Jogja juga lumayan jauh. Kami pulang lewat Jl. Wates Purworejo, lewat jalur selatan. Sesaat sebelum memasuki wilayah DIY, kami memutuskan untuk mampir di masjid dulu buat sholat dzuhur karena jam sudah menunjukkan pkl. 13.30 waktu itu.

Setelah sholat, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Jogja. Saat melewati gapura yg bertuliskan kurang lebih begini "Selamat Datang di Daerah Istimewa Yogyakarta", tanpa sengaja aku berakata:
"Yeay.." sambil mengangkat 2 tangan keatas seolah2 habis menang lomba apa gitu, HAHA. Dan tanpa aku sangka, "supir" di depanku juga ikut2an melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan. Tapi ngangkat tangannya yg kiri aja, yang kanan kan pegang gas, kalau lepas, ambruk deh ya, HAHA :D.

Sekitar 45 menit dari gapura selamat datang, akhirnya sampai juga dirumahku. Istirahat dulu, sambil ngupas durian yang satunya, HIHI. 

Jumat, 08 Maret 2013

Cuti ke 9

2 minggu yang lalu, Jumat, 22 Februari 2013, sehabis maghrib.. biasa pintu depan rumahku sudah tertutup rapat karena "Si Rempong" (Reza-red, anak ke2 Mbak Asri, kalau pintu terbuka langsung pengen keluar aja dia) hehe. Aku yang saat itu lagi asyik coret2 tangan pakai Henna (iseng aja :D), amat sangat terkejut pas bapak manggil aku, "Ki, ada yang nyari.." Waduh, tumben amat ada yang nyari, langsung aja kubuka pintunya.. Dan jeng2, ternyata sosok yang selalu ku nanti tiap 3 bulan sekali itu, nongol juga. Aihhh, senangnya hatiku tiada terkira. Ternyata berhasil juga dia bikin surprise buat aku :D.

Haha. Seperti cuti-cuti yang lalu ye, kalau pertama ketemu pasti pake acara malu2, ahihi. Dilanjut dengan ngobrol-ngbrol, kapan dia dari site, perjalanan gimana, yang jemput dari bandara siapa, hehe.

Sueneng deh rasanya, apalagi cuti dia periode ini agak lumayan panjang sih. Dari tanggal 22 Februrai - 13 Maret 2013. Saat itu juga, mulai nyusun acara deh buat ngisi cutinya kali ini :)

---||---