Di hari Minggu pertama cutinya ini, sebernernya pengen maen bareng, tapi apa daya yg biasanya diajak maen bareng (Rahma, Firman) sedang berhalangan, alasannya sih gara2 tanggal tua, HAHA dasar :D. Alhasil aku dan dia (ceila) mencari-cari destinasi untuk mengisi hari libur ini. Akhirnya, dia putuskan sendiri (tanpa ada konfirmasi dari ku, hiks) untuk mencoba mencicip durian Kalibawang, yang kata orang-orang maknyussss. Aku sih langsung mengangguk mantab, karena selain aku juga suka durian, kemanapun maennya, yang penting sama dia deh ya :D.
Kami pun berangkat berdua saja, sekitar pukul 10.00 WIB dari rumahku, lewat jalur Godean nih ceritanya. Jalan Godean lurus aja kebarat, Pasar Godean masih ke barat lagi. Sesampainya di perempatan Nanggulan, kami belok menganmbil arah ke kanan. Dari situ lurus terus ke utara (agak lupa juga sih karena yang aku perhatikan cuma GPS, takut kena semprot Pak Bos di depanku kalau aku salah mbaca :D). Tapi seingatku, dari perempatan Nanggulan kekanan tadi lurus aja kog sekitar mungkin kurang lebih 5 KM-an. Anda sudah menjumpai para pedangang durian di kanan - kiri jalan tadi.
"Mau yang mana nih..?" katanya.
"Manut deh, banyak amat yg jual ya.. " kataku.
"Tu pohon durian, itu yang itu juga.." katanya. Mesti ya, tiap jalan-jalan kemana gitu, dia pasti menjelaskan berbagai pohon dari macam-macam jenis buah. Heran deh, dan dia pasti tahu itu pohon apa! ckck :O
Setelah sekian lama menoleh ke kanan ke kiri, akhirnya dia memutuskan utk menghentikan laju "Wantufaifnya" (Vario Techno FI-red :D) mencoba tanya2 dulu ke penjual di sebelah kanan jalan.
"Berapa Mbak..?" tanyanya ke penjual tadi.
"45ribu Mas" kata Mbak penjualnya. Weleh mahal amat, batinku.
"Gimana ni..?" tanyanya kepadaku.
"Manut (sambil nyengir heeeee)" kataku.
"Yauwis Mbak, tak cari yang lainne dulu wis.. "kata dia sekaligus pamitan
Setelah memacu motornya sekitar beberapa puluh meter, akhirnya pandangan kami dihentikan dengan kerumunan beberapa orang *halah.
"Coba situ yuk.." katanya
"yuks.." jawabku singkat.
Terlihat banyak buah durian di letakkan di teras rumah, mungkin untuk menarik orang lewat kali ya. Dari beberapa pedagang durian yg sudah kami liat, di tempat inilah yang termasuk banyak pilihan duriannya. Tanpa babibu, Si Dia langsung membolak balik beberapa durian sambil menciuminya, aku sih cukup berdiri di sampingnya untuk memberikan aba-aba mana aja yang bagiku menarik warna kulitnya :D. Akhirnya, dia memutuskan mengambil 2 buah durian seharga Rp. 25.000,-/buahnya. Dengan bantuan Bapak Penjual utk membuka kulitnya, akhirnya kami bisa menikmatinya :D. Kayak gini nih penampakannya:
Rasanya manis legit, tapi teksturnya agak kering di bandingkan dengan durian-durian yg selama ini sudah kucicip. Tapi emang beneran maknyusssssssss :D. Sambil duduk2 di lincak pinggi jalan, tanpa terasa sudah 1 1/2 Buah Durian kami habiskan, yg 1/2nya sudah berasa ga sanggup menghabiskannya. Kenyang banget bo'. Setelah mencuci tangan, dia memutuskan beli 2 buah lagi utk orang rumah, rumah dia 1, rumah ku 1. Karena kebetulan di rumah lagi ada Bapak sama Mbak Asri yg kebetulan doyan durian juga, kalau Ibuk sih nggak suka katanya.
Jam masih menunjukkan sekitar pukul 11.30 WIB, kalau mau pulang masih terlalu siang juga. Akhirnya, lagi2 dia yang memutuskan, untuk coba jalan2 ke kota Purworejo. Asik :D. Masih mengandalkan GPS, akhirnya kami memacu sang kuda besi menuju Kota Purworejo. Kami memutuskan untuk lewat "dalam", lewat jalan arah goa Seplawan (kebetulan dulu pernah maen ke Goa ini juga). Setelah sampai di persimpangan, yang kalau lurus menuju goa Seplawan, kekanan menuju Kota Purworejo (menurut papan hijau besar), kami otomatis mengambil arah kanan. Perjalanan yang cukup menyenangkan, di sepanjang jalan, kanan dan kiri kami merupakan hutan-hutan kecil. Udara masih sejuk banget, dan hawanya agak dingin walaupun waktu itu memasuki tengah hari.
Setelah melewati jalan aspal kecil yang dikelilingi oleh hutan2 kecil, akhirnya sampai juga kami di Kota Purworejo. Sesaat setelah memasuki Kota, dia langsung meminggirkan motornya di depan BRI dekat Alun2 Purworejo.
"Aku ambil uang dulu ya.." katanya.
"Mau ditemenin ga..?" tanyaku
"Enggak usah.." jawab dia sambil tersenyum.
Selang 5 menit, dia sudah kembali padaku (cielah kata2nya) yang berdiri di samping motornya. Kebetulan depan BRI ada penjual dawet khas "Purworejo". Tanpa banyak kata, akhirnya kami memutuskan untuk beli 2 porsi es dawet komplit (pake tape ketan juga soalnya :D). Hmmm, segernya. Ditengah hari gini minum es. Ni penampakannya:
Setelah menghabiskan es dawet tadi, dia mengajak untuk duduk2 dulu di pinggir Alun2 Purworejo. Setelah muterin Alun2, kog enggak ada tempat yang "PeWe" ya. Akhirnya enggak jadi deh nongkrongnya :(. Kami putuskan saja untuk pulang, karena perjalanan Purworejo - Jogja juga lumayan jauh. Kami pulang lewat Jl. Wates Purworejo, lewat jalur selatan. Sesaat sebelum memasuki wilayah DIY, kami memutuskan untuk mampir di masjid dulu buat sholat dzuhur karena jam sudah menunjukkan pkl. 13.30 waktu itu.
Setelah sholat, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Jogja. Saat melewati gapura yg bertuliskan kurang lebih begini "Selamat Datang di Daerah Istimewa Yogyakarta", tanpa sengaja aku berakata:
"Yeay.." sambil mengangkat 2 tangan keatas seolah2 habis menang lomba apa gitu, HAHA. Dan tanpa aku sangka, "supir" di depanku juga ikut2an melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan. Tapi ngangkat tangannya yg kiri aja, yang kanan kan pegang gas, kalau lepas, ambruk deh ya, HAHA :D.
Sekitar 45 menit dari gapura selamat datang, akhirnya sampai juga dirumahku. Istirahat dulu, sambil ngupas durian yang satunya, HIHI.